Merujuk apa yang dikatakan oleh dokterforex.com yang merupakan satu-satunya tempat belajar forex terbaik dan paling terkenal di Indonesia, trading mengikuti trend (trend following) dalam jangka panjang telah terbukti sangat menguntungkan bagi para trader yang tahu bagaimana caranya dan mampu mengelola posisi dan emosinya dengan baik.
5 Cara PALING EFEKTIF Trading Forex Mengikuti Trend
Pertanyaannya, bagaimana cara trading mengikuti trend yang tepat?... Berikut beberapa tips dari Jay Norris, penulis buku "The Secret to Trading: Risk Tolerance Threshold Theory", tentang trading mengikuti trend.
- Percaya Pada Apa Yang Terlihat, Bukan Apa Yang Didengar Atau Dibaca
Menurut Norris, sebuah trend harga takkan bertahan lama tanpa adanya fundamental ekonomi yang mendasari. Namun demikian, dengan banyaknya informasi yang beredar di internet masa kini, akan mudah mencurigai ada penjelasan logis untuk setiap geseran kecil di pasar.
Saat melakukan trading yang mengikuti trend (trend following) sebaiknya tak perlu kelewat serius dalam menelaah analisis gejolak harga intraday yang berkaitan dengan rilis berita jangka pendek.
Sebaliknya, yakinlah bahwa pada di akhir hari atau di akhir minggu ini (tergantung timeframe trading Anda), pergerakan harga akan sesuai dengan trend yang sedang berlangsung.Sebagaimana bisa Anda lihat di bawah ini, pola pergerakan harga di atas chart tak menampilkan kondisi kenaikan harga mulus terus ke atas, melainkan ada higher low dan higher high. Bagi trader yang mengikuti trend, informasi-informasi ini adalah bahan trading penting, lebih penting daripada apa yang dikatakan atau ditulis analis tentang kondisi pasar (read the chart, not the news).
- Jangan Membesar-besarkan Korelasi Pasar
Perlu dipahami disini bahwa meskipun ada hubungan diantara aset-aset finansial tersebut, tetapi akan ada masa-masa di mana keduanya tidak bergerak seirama.
Jika Anda akan trading mengikuti trend (trend following), maka jangan berupaya menduga-duga pergerakan trend berdasarkan korelasi yang sudah berlalu. Korelasi tidak bersifat mutlak.
- Belajar Untuk "Set It And Forget It"
Realitanya, tak peduli seberapa siap secara psikologis, Anda akan selalu menanyakan lagi pada diri sendiri kalau-kalau langkah yang diambil sudah tepat atau belum.
Nah, dalam hal ini, Anda perlu belajar untuk melupakan posisi trading yang sudah dibuka. Ketika OP (open posisi), pasang level stop loss dan take profit yang cukup longgar sesuai setting risk/reward Anda, lalu tutup platform dan coba lupakan posisi trading itu.
Tak perlu berpikir dua kali, bertanya-tanya kalau tadi kelupaan sesuatu. Tak perlu juga berupaya mencari artikel untuk mendukung analisa Anda pada posisi yang sudah dibuka. Tak perlu menengok posisi trading setiap menit. Singkatnya, tunggu saja hingga tanaman bertumbuh, tak ada gunanya membongkar tanah untuk melihat apakah benih sudah bersemi atau belum.
- BUY Saat Harga Naik Terkoreksi Dan SELL Saat Harga Turun Tertunda
Tak peduli seberapa kuat sebuah trend dalam jangka panjang, akan selalu ada pergerakan yang berlawanan dengan trend tersebut dalam periode intraday atau intraweek. Pergerakan yang dikenal dengan koreksi itu merupakan peluang bagi trader yang jeli.
Perlu diketahui bahwa pergerakan-pergerakan counter-trend tersebut seringkali terjadi menyusul news yang berlawanan dengan trend yang sedang berlangsung.
Karenanya, ketahuilah kapan rilis berita-berita penting dijadwalkan di kalender forex. Pergerakan counter-trend biasanya muncul menyusul kepanikan trader jangka pendek. Sedangkan bagi mereka yang trading mengikuti trend, ini bisa menghantarkan terbukanya peluang untuk "buy dips in uptrends and sell rallies in downtrends".
- Tak Perlu Cari "Top" Maupun "Bottom"
Mayoritas trader profesional mengandalkan suatu pengukur momentum untuk menentukan kapan akan bertrading. Di kursus tradingnya, ia biasa mengajarkan dua jenis trigger dalam bertrading:
- Zone Trade, yaitu ketika buy atau sell di level-level support dan resistance.
- Momentum trade, yaitu ketika buy dan sell ditentukan oleh pola-pola harga secara menyeluruh dan momentum jangka pendek.
Pada akhirnya, Norris menemukan bahwa peluang yang muncul dari Momentum Trade bisa lebih besar dibanding Zone Trade, sementara risikonya juga lebih rendah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa meski saran "buy low, sell high" tidaklah buruk, tetapi bagi pengguna Momentum Trade saran terbaik adalah "buy high, sell higher".
"Buy high, sell higher" inilah yang direkomendasikan oleh Norris untuk dilakukan oleh Anda para trader forex yang ingin trading mengikuti trend (trend following).
Demikianlah ulasan sangat penting tentang 5 Cara PALING EFEKTIF Trading Forex Mengikuti Trend yang semoga bermanfaat untuk kita semua.